12 Desember 2025 - 06:27
Ayatullah Mroui: Menjadi Prajurit Imam Zaman adalah Tanggung Jawab Tertinggi Manusia

Ayatullah Jawadi Mroui menegaskan, "Mengabdi sebagai prajurit Imam Mahdi aj dan menjawab kebutuhan pengetahuan umat manusia adalah misi tertinggi yang dapat dipikul seorang manusia.”

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA-  Ayatullah Jawadi Mroui, Wakil Sekretaris Kedua Dewan Tinggi Hauzah Ilmiah Iran, menegaskan bahwa “mengabdi sebagai prajurit Imam Mahdi afs dan menjawab kebutuhan pengetahuan umat manusia adalah misi tertinggi yang dapat dipikul seorang manusia.”

Beliau menyampaikan hal ini pada malam Kamis, 20 Azar 1404, dalam pertemuan bersama para santri Mazandaran, bertepatan dengan peringatan kelahiran Sayidah Fatimah az-Zahra sa.

Ayatullah Mroui menyatakan bahwa mazhab Syiah adalah mazhab Alawi, Fatimi, Husaini, dan Mahdawi, dan empat figur maksum tersebut merupakan pilar identitas Syiah. Ia menegaskan bahwa mazhab ini dalam banyak dimensinya memiliki “warna Fatimi”, karena Sayidah Zahra (sa) adalah penghubung antara kenabian dan kepemimpinan ilahi, serta teladan bagi seluruh umat manusia.

Misi Tertinggi: Menjawab Kebutuhan Makrifat Manusia

Dalam penjelasannya mengenai keistimewaan profesi keilmuan keagamaan (tholab), ia menuturkan bahwa tanpa menafikan keutamaan disiplin ilmu lain, berkhidmat di jalan Imam Mahdi (aj) serta memberikan pencerahan intelektual dan spiritual kepada umat adalah tanggung jawab paling mulia bagi seorang manusia.

Ia menambahkan bahwa berkat Revolusi Islam dan darah para syuhada, arus kecintaan pada Islam dan Ahlulbait (as) kini menyebar ke seluruh dunia, dan setelah “perang 12 hari,” kecenderungan spiritual global ini meningkat tajam.

Dunia Menghadapi Transformasi Besar

Menurutnya, dunia sedang berada di ambang perubahan besar. Karena itu, para thalabah harus mempersiapkan diri untuk menjawab dahaga intelektual masyarakat global, bukan hanya memenuhi kebutuhan daerah atau negara sendiri.

Ayatullah Mroui menekankan pentingnya kesungguhan belajar: “Bacalah secara mendalam, dan serap ilmu dari akarnya.” Ia mengingatkan bahwa tujuan utama hauzah adalah ilmu dan substansi, bukan sekadar gelar akademik—meski sistem ijazah khusus hauzah kini sedang disempurnakan.

Etika: Fondasi Keberhasilan Ilmiah

Beliau menegaskan bahwa pengalaman panjang dunia hauzah membuktikan: tanpa penyucian jiwa (tazkiyah) dan kedalaman spiritual, kemajuan dalam ilmu-ilmu Islam tidak akan tercapai. Mengakhiri pidatonya, Ayatullah Mroui menekankan kehormatan pakaian ruhaniat: “Serban ini adalah kehormatan seribu tahun ulama Syiah. Jagalah bagaimana kalian membawa warisan besar ini.”

Your Comment

You are replying to: .
captcha